Ada satu cerita bahwa seseorang berkali-kali mengalami kecelakaan lalu lintas, entah tabrakan, atau jatuh dari motor atau tergelincir dari tangga dsb. Semua kejadian itu jelas terjadi karena sudah menjadi Kehendak ALLAH. Kalau langsung dijawab karena ALLAH, selesailah sudah, tidak ada pembahasan lagi, tetapi sebelum berbicara soal ALLAH, mari kita coba telaah dari sisi manusia dulu, dengan tujuan untuk instropeksi diri.
Kalau diulas secara psikoterapi, setiap musibah adalah hasil dari perilaku manusia sendiri (surat as-syuura ayat 30). Kecelakaan bisa berarti tabrakan, jatuh dari motor dll, apalagi kalau sampai kaki patah dsb, maka ketika dirunut, barangkali orang yang mengalami kecelakaan ini memiliki perilaku pernah menjegal orang lain, entah temannya dalam hal pekerjaan, menjegal karir seseorang, atau orang yang suka menjatuhkan orang lain. Intinya adalah menyakiti orang lain dalam hubungan dengan pekerjaan.
Ini hanyalah sekedar ulasan, bukan tudingan, sekedar refleksi untuk perbaikan diri karena sesungguhnya manusia itu tempatnya salah. Kalau memang pernah melakukan kesalahan seperti tersebut di atas, maka bersegeralah minta ampun kepada ALLAH dan juga kepada orang yang pernah di dholimi tersebut.
Ketika mengalami suatu musibah, jangan lantas berucap ini UJIAN Allah, karena ujian hanya diberikan kepada orang yang bertakwa. Bagi kita yang dalam keseharian masih dilingkupi dengan sifat emosian, jengkelan dll, sebaiknya anggaplah ini adalah musibah, sebagai peringatan ALLAH kepada kita yang bersalah agar segera sadar dan berbenah diri.
lebih aman ambil bawah, mengoreksi diri atas semua yang terjadi pada diri kita dan lingkungan sekitar kita.
By: cak mamad on November 9, 2009
at 11:00 AMNov
menyadari bahwa diri ini banyak kelemahan dengan tujuan untuk memperbaiki diri biar tidak menjadi orang yang sombong.
By: Much on November 9, 2009
at 11:00 AMNov